Menjadi sukses itu bukanlah suatu kewajiban, yang menjadi kewajiban adalah perjuangan kita untuk menjadi sukses.
Tampilkan postingan dengan label miste. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label miste. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Maret 2012

Sampel Hantu dari Berbagai Negara


Wadunk.blog_ iseng" lagi selancar di DUMAY. ada beberapa artikel yang mencantumkan Perbandingan hantu di  negara Indonesia dan lain negara, nyoba aja tulis ulang ni hasil dari nya. kaskus


1. Beberapa Sampel hantu yang ada di Indonesia 


a. Kuntilanak


Kuntilanak (bahasa Melayu: Puntianak, Pontianak, atau sering disingkat kunti) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama “puntianak” merupakan singkatan dari “perempuan mati beranak”[1]. Mitos ini mirip dengan mitos hantu langsuir yang dikenal di Asia Tenggara, terutama di nusantara Indonesia. Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara.


b. Sundel Bolong


Sundel bolong (dalam bahasa melayu: sundal bolong) adalah mitos hantu dari nusantara yang umumnya digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan bergaun panjang warna putih yang bolong (“berlubang tem

--

Rabu, 23 November 2011

Ketika Setan Sudah Mengajak Manusia Untuk Beribadah

Sahabat Abu Hurairah RA pernah diamanati Nabi SAW untuk menjaga gandum hasil zakat. Tiba-tiba di malam hari, ada lelaki yang mencuri gandum itu. Ia lalu ditangkap oleh Abu Hurairah RA. “Kamu akan kubawa kepada Nabi SAW,” kata Abu Hurairah kepada pencuri itu. Namun, pencuri itu memelas. Dengan bujuk rayunya, dia mengatakan, sudah seminggu anak dan istrinya belum makan. Abu Hurairah akhirnya melepaskan pencuri itu, dan memintanya agar tidak mencuri lagi.

Esoknya sehabis shalat Subuh, sebelum sempat melapor, Abu Hurairah justru ditanya oleh Nabi SAW. “Apa yang kamu lakukan terhadap orang yang kamu tangkap tadi malam?” Abu Hurairah kemudian menjelaskan apa yang terjadi. “Ingat, nanti malam ia akan datang lagi,” kata Nabi SAW. Benar, malam kedua pencuri tadi datang lagi. Dan, setelah mengambil gandum, ia ditangkap oleh Abu Hurairah. Ia juga memelas lagi dan Abu Hurairah pun tidak tahan sehingga pencuri itu dilepaskan lagi.

Esoknya, Nabi SAW bertanya lagi kepada Abu Hurairah, seperti kemarin. Abu Hurairah juga menjawab seperti itu. Nabi SAW mengingatkan lagi, pencuri itu nanti malam akan datang lagi. Dalam hati, Abu Hurairah RA berkata, “Nanti malam, dia tidak akan aku lepaskan lagi.” Benar saja, pencuri itu datang untuk yang ketiga kalinya dan kembali mencuri gandum. Abu Hurairah kembali menangkapnya. “Sekarang, tidak mungkin aku lepaskan kamu. Kamu harus saya bawa kepada Nabi SAW.”

Pencuri tadi sangat cerdik. Kepada Abu Hurairah, ia mengatakan, “Saya siap dibawa kepada Nabi SAW, tapi bolehkah saya berbicara, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah berkata, “Silakan, mau bicara apa?” Si pencuri tadi berucap, “Wahai Abu Hurairah, maukah kamu saya beri wiridan?” “Tentu mau, wiridan apakah itu?” jawab Abu Hurairah penasaran. Memang, para sahabat senang dengan wiridan dan bacaan. Pencuri itu berkata, “Bacalah ayat kursi sebelum kamu tidur, Allah akan menjaga kamu dari godaan setan.”

Mendengar kata-kata pencuri itu, Abu Hurairah terkesima, “Rupanya pencuri ini seorang ustaz.” Akhirnya tanpa basa-basi lagi, Abu Hurairah melepaskan pencuri itu. Esoknya, Nabi SAW bertanya seperti pertanyaan yang kemarin. Abu Hurairah pun menjawab, “Pencuri tadi malam itu memberi wiridan kepada saya. Saya disuruh membaca ayat kursi sebelum tidur malam. Insya Allah, Allah akan menjaga saya dari gangguan setan,” jawab Abu Hurairah. Nabi SAW berkata, “Apa yang dia katakan itu adalah benar, tetapi dia itu bohong.” “Tahukah kamu, wahai Abu Hurairah, siapa pencuri itu? Dia adalah setan,” kata Rasulullah SAW.

Setan

Kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari itu memberikan pelajaran bagi kita. Pertama, setan dari jenis jin dapat menjelma menjadi manusia. Kedua, setan dapat menyuruh manusia untuk beribadah, membaca Alquran, shalat, puasa, haji, dan sebagainya. Abu Hurairah telah diluruskan oleh Nabi SAW sehingga ia tidak membaca ayat kursi karena mengikuti perintah setan, tetapi mengikuti perintah Nabi SAW. Sekiranya seseorang menjalankan ibadah tetapi dia mengikuti perintah setan dan bukan perintah Allah, maka dia telah beribadah kepada setan. Wallahu a’lam.

--

Rabu, 28 September 2011

Untuk Pertama Kalinya Ilmuwan Menyimpulkan Dimana Tuhan Berada ?



Ilmu tidak bisa menjelaskan keberadaan Tuhan. Tapi untuk pertama kalinya ilmuwan menyimpulkan, ingat, sekedar menyimpulkan, bahwa kepercayaan pada Tuhan ternyata memicu reaksi hebat di berbagai tempat di otak.

Scanning pada otak menunjukkan adanya pola yang lebih tinggi di otak saat berhubungan dengan Ketuhanan.

"Itu menunjukkan agama berpengaruh sama dengan kemampuan kognitif sosial lain," kata Jordan Grafman, pakar syaraf kognitif di National Institute of Neurological Disorders and Stroke di Maryland AS.

Hasil seperti itu sejalan dengan penelitian sebelumnya tidak ada titik tertentu di otak yang berhubungan dengan Tuhan. Penelitian itu dipublikasikan di journal Proceedings of the National Academy of Sciences dengan responden orang yang percaya maupun yang tidak pada Tuhan.

Penelitian pertama mencakup sejumlah tingkat kepercayaan responden, mulai campur tangan Tuhan dalam kehidupan manusia, serta pengalaman pribadi dan bukan doktrin yang diajarkan. Langkah kedua meneliti respon responden terhadap statemen yang berhubungan dengan religi yang merefleksikan kepercayaan.

Hasil scanning otak menunjukkan, orang menggunakan wilayah otak yang lebih berfungsi tinggi untuk memikirkan Tuhan dan agama. Penelitian selanjutnya perlu mengetahui respon otak dari agama yang berbeda, karena penelitian baru diujikan pada pemeluk Kristiani. dan diperkirakan akan lebih mengejutkan jika diujikan pada pemeluk agama Islam, khususnya para pencari syahid di medan peperangan.

"Penelitian lebih menarik lagi jika membandingkan berbagai kepercayaan pada agama apakah mengaktifkan area yang sama di otak. Jika iya, maka bisa menentukan mengapa wilayah otak itu berpengaruh pada manusia,” kata Grafman.

--