Menjadi sukses itu bukanlah suatu kewajiban, yang menjadi kewajiban adalah perjuangan kita untuk menjadi sukses.

Jumat, 03 Februari 2012

5 Hal Penting dalam Pernikahan

Pernikahan umumnya dipandang sebagai langkah untuk memperbaiki hidup, status dan menuju satu kebahagiaan. Tentunya pemikiran itu sah-sah saja dan semua orang mengharapkan satu kebahagiaan.

Namun ada lima hal pemikiran yang kontra antara pria dan wanita yang mungkin bisa menjadi permasalahan penting dalam pernikahan dan menjadi penyebab hancurnya sebuah pernikahan jika Anda tidak siap.

Tidak kesepian
Kesepian atau tidak, sama sekali tidak ada hubungannya dengan pernikahan. Karena banyak wanita umumnya ketika sudah menikah justru merasa lebih kesepian karena tidak bisa berkomunikasi baik dengan pasangan. Bagi mereka yang kesepian dan merasa pernikahan menjadi solusi, sebaiknya  berpikir ulang tentang hal ini.

Kapan saja berhubungan seks
Hasrat seksual dan frekuensi tergantung pada libido, kompatibilitas dan penerimaan 'seks' antara kedua pasangan. Banyak pasangan yang justru kerap bertengkar sehingga saling benci dan tidak pernah melakukan hubungan seksual. Mungkin, salah satu dari antara mereka mengira dengan menikah bisa memuaskan hasrat seksual kapan saja, padahal tidak selalu begitu.

Tidak bekerja.
Tidak sedikit dari wanita yang menyatakan berhenti bekerja saat akan menikah dan menyerahkan semua masalah ekonomi keluarga kepada suami. Sebaiknya, hal ini Anda bicarakan terlebih dahulu dengan pasangan sebelum menikah karena belum tentu dia setuju.

Keluarga besar bahagia.
Banyak pasangan yang dikondisikan untuk memenangkan hati mertua dengan segera memberikan cucu.  Namun, belum tentu usaha yang Anda lakukan berbalas. Jangan kecil hati, tetap beri hormat, cinta dan perhatian, tapi jangan berharap banyak.

Anak-anak memperbaiki masalah
Pasangan kerap merasa ketidakbahagiaan dalam pernikahan karena tidak mendapat restu orangtua. Lantas Anda berpikir dengan memiliki anak orangtua pasti menerima, tidak selalu pemikiran ini benar. Jadi, sebaiknya Anda dan pasangan berpikir matang apakah sudah benar-benar siap memiliki anak.

source : gbo

0 komentar:

Posting Komentar